Selamat Datang

Selamat Datang di Web Blog Patriot Cahaya. Web Blog ini berisi perjalanan penulis Senda Irawan dan Novel Patriot Cahaya. Bagi sobat pembaca yang ingin mengetahui tentang Patriot Cahaya Berikut ini petunjuk link yang bisa diklik:

Klik Sinopsis - Untuk mengetahui sinopsis dari Patriot Cahaya.

Klik Endorsement - Untuk mengetahui siapa saja yang mengendorse Patriot Cahaya.

Klik Youtube - Untuk melihat preview youtube-nya.

Klik Interview Majalah - Untuk melihat berita tentang interview Senda Irawan di majalah-majalah yang pernah mewawancarainya.

Klik Interview TV - Untuk melihat berita tentang interview Senda Irawan di televisi yang pernah mewawancarainya.

Klik Bedah Buku - Untuk melihat berita tentang acara bedah buku yang Senda Irawan lakukan.

Preview Patriot Cahaya

Sabtu, 30 April 2011

Endorsement ke 20 dari blogger Titi Akmar....

Yihaa, Alhamdulillah akhirnya Patriot Cahaya, mendapatkan endorsement ke 20. Kali ini yang memberikan endorsement adalah seorang sahabat lama yang juga berprofesi sebagai blogger. Aku sendiri sudah cukup lama mengenal Titi, karena memang sebelumnya kami satu sekolah bahkan satu kelas di SMU 71.

Hmm seperti apa endorsement dari Titi? Simak penuturannya berikut ini....


“Persahabatan, cinta, dan mimpi menjadi kata-kata kunci yang terblender dengan halus di dalam novel Patriot Cahaya. Detail-detail kehidupan urban yang menjadi rangka cerita juga membuat pembaca merasa akrab dengan kehidupan anak-anak muda di sini. Senda tidak bermaksud menggurui pembacanya dengan kisah-kisah klise yang hanya memiliki kesenangan, namun ia juga menyisipkan fakta-fakta bahwa hidup ini tidak dibangun hanya dengan senyum, namun juga diperkuat dengan luka dan duka. Dan kesemuanya itu, yang membuat kita menjadi manusia seutuhnya.”



Setidaknya aku kembali merenung dengan Patriot Cahaya, sebuah spirit yang kini menyematkan di dada, kemudian menggelembung cepat seperti mendesak keluar. Bila engkau mengetahui betapa aku memperjuangkan ini semua hingga titik darah penghabisan, mungkin engkau tidak akan menyadari, betapa memilih profesi menulis di Indonesia tidaklah semudah di negeri lain. Tapi, selalu ada pejuang yang akan memenangkan pergulatan industri ini ketika engkau sudah memutuskan penuh dedikasi, sepenuh hati mencintai ini sebagai bagian hidup yang tidak terpisahkan. Seperti kata seorang mentor menulis dalam sebuah forum, “saya ini adalah seorang penulis dan saya menghidupi semua kehidupan saya dari menulis karena itulah saya mencintai profesi ini sampai kapanpun.”

Mungkin aku sudah terlanjur cinta dengan pilihan hidup ini....

-Senda-

Penjejak Cahaya

Kamis, 28 April 2011

Sebuah buku Motivasi kemudian lahir, duet inspiratif bersama Pak Dudi Mardiyansyah



Intuisi, kekuatan ini kemudian lahir dari sebuah pemahaman akan petunjuk-petunjuk yang diberikan Allah pada kita. Dari sinilah pertemuan demi pertemuan kemudian dimudahkan oleh-Nya. Buku ke lima yang akan hadir di bulan Juni ini nyaris membuatku tercengang. Selain karena semua prosesnya terbilang cepat, pertemuanku dengan Pak Dudi terbilang sangat singkat.

Berawal dari sahabatku Mahmudi BM, aku kemudian dikenalkan dengan banyak motivator di dunia maya. Dari sinilah awalku kemudian berkenalan dengan Pak Dudi Sang Motivator Transformasi. Pertemuan pertama kami di ITC Cibinong, kemudian dari diskusi ini kami berdua kemudian lahirlah beberapa draft yang kemudian kami ajukan ke Tangga Pustaka.

Gayungpun bersambut dan semua seperti berjalan dengan sangat lancar, dari pertemuan kami pertama dan selanjutnya via telephone dan e-mail kami kemudian saling terkoneksi hingga akhirnya buku kami berdua siap lahir di pasar buku Indonesia.

Tadinya aku ragu berpikir menerima tawaran dari Tangga Pustaka karena aku sendiri mau fokus di Patriot Cahaya, namun aku kemudian berpikir kembali. Bathinku berkata sembari menunggu Patriot Cahaya, apa salahnya berkarya, toh masih ada jeda waktu yang cukup lama antara launching Patriot Cahaya dengan buku ini. Jadi tidak ada salahnya juga menerima tawaran ini karena akan sangat baik untuk portfolioku sendiri.

Maka jadilah buku duet motivasi pertamaku, hmm seperti apa bukunya? Aku tidak akan pernah banyak berkomentar, tunggu saja tanggal mainnya dan bacalah, niscaya akan ada ragam ilmu yang akan sobat dapatkan ketika membacanya....

-Senda-

Penjejak Cahaya

Minggu, 24 April 2011

Antara Justin Bieber, Seminar Mini 88 Kiat Menjadi Penulis Hebat dan Penghargaan Terhadap Penulis

Minggu ini aku sangat bersyukur dengan ragam kegiatan yang memiliki makna positif bagi diriku sendiri. Kemarin untuk pertama kalinya aku mengadakan bedah buku di Cikarang. Pada siang menangkap terik mentari, beberapa anak SMP beriringan datang menuju Book City. Bukan untuk menanti dan melihat idola mereka Justin Bieber, mereka datang di siang hari yang panas mempersiapkan secara penuh untuk mengikuti seminar mini 88 Kiat Menjadi Penulis Hebat.


Sementara di media cetak dan televisi semua orang meributkan kedatangan Justin Bieber, beberapa anak muda dengan semangat dan antusiasnya mau ikut Seminar Mini yang diadakan oleh Book City. Hebatnya lagi masing-masing dari mereka sebenarnya sudah pada menulis, bahkan sebagian lagi memang datang khusus untuk mengikuti pelatihan menulis.


Lebih exciting-nya lagi jumlah peserta seminar ini lebih dari 50 orang, sungguh sebuah jumlah yang tidak bisa diremehkan untuk ukuran sebuah toko buku yang berdiri di pinggiran Jakarta. Tidak cukup sampai di situ, mereka satu persatu bertanya dengan antusias tentang cara menulis, membuat buku, mengirim cerpen, sampai bertanya bagaimana menjadi novelis.


Beberapa games dan quiz yang kami adakan semua disapu habis oleh mereka, sampai hadiah kami ludes tak bersisa. Selesai acara, tidak berhenti sampai situ, mereka semua kemudian mengerubungi bak Justin Bieber yang menyelesaikan konser, mengantri dan minta tanda tangan penulis.


Sejujurnya aku sendiri sedikit bengong melihat antusiasme mereka, namun di sisi lain aku mulai bersyukur. Diam-diam aku bergumam pada diri sendiri, “ternyata penulis masih di hargai di Indonesia ya....”


-Senda-

Penjejak Cahaya

Jumat, 22 April 2011

Aku, Video, Ulead dan Youtube

Video dan Ulead....



Aku hanya bisa bilang amazing dengan semua hal yang sudah kulakukan belakangan ini. Setelah belajar sedikit demi sedikit tentang video, aku mulai menyukai program Ulead. Hasilnya? Aku sudah membuat dua video youtube untuk Patriot Cahaya.

Video Pertama untuk Patriot Cahaya

Sejujurnya tidak mudah untuk membuat sebuah video. Video preview Patriot Cahaya yang sudah kubuat banyak sekali kekurangannya, dan terus terang di beberapa bagian terlihat dipaksakan untuk masuk dan terlihat semua. Aku kemudian mulai menyadari, ternyata buat video itu ada beberapa aspek yang harus diperhatikan. Timing, antara intonasi lagu, gambar dan kata-kata harus sesuai sehingga feel yang menonton menjadi pas. Setelah video pertama ini keluar banyak sekali kritikan yang aku terima. Dan dari sini aku mulai belajar untuk membenahi semuanya sedikit, sedikit....

Hasilnya di video ke 2 Patriot Cahaya, videoku kini lebih bersih dan clean. Dan beberapa temanku tersenyum puas melihat hasilnya....

Video Ke 2 Patriot Cahaya di Youtube

Aku sendiri sangat nyaman dengan hasil dari video ke 2. Sambil menyiapkan video terbaru, aku kini lebih matang menyiapkan konsep sebelum membuat. Minggu depan kemungkinan besar aku bertemu dengan sahabatku yang mau mengajarkanku cara mengedit video. Tentu saja besok videonya akan lebih matang dengan 2 video ini, penasaran? Tunggu saja tanggal mainnya....

Youtube


Boleh dibilang situs ini sudah lama membuatku bertanya-tanya tentang bagaimana cara menaklukannya. Karena aku sama sekali tidak mengerti tentang Youtube. Jangankan masukan ke Youtube, buat account saja agak bingung (harap maklum saya bukan techno minded). Alhasil sekali lagi saya membuat repot saya Adi untuk buat account Youtube.

Setelah saya buat account ternyata ada kendala yang sangat mengganggu. Hmm ternyata untuk memasukan video dengan durasi 4 menitan butuh waktu yang sangat lama. 3 Jam waktu yang dibutuhkan untuk memasukan video, itu dengan kecepatan internet yang sangat baik. Jadi saya harus sabar dan legowo sambil membayangkan artis Youtube fenomenal seperti Briptu Norman, Udin Sedunia, Shinta dan Jojo, serta Bona Papitulu.

Dalam pikiran saya, mereka harus terima kasih sama orang yang meng up load video mereka, terutama untuk Udin dan Briptu Norman, karena mereka tidak memasukan videonya sendiri. Kebayang dong berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk meng up load video mereka hingga mereka bisa sesukses seperti sekarang ini.

Kita yang nonton sih enak, tapi perjuangannya untuk down load-nya itu lho, hmm nggak nahan....

-Senda-
Penjejak Cahaya

Senin, 18 April 2011

Perjalanan Terakhir, A Part of Patriot Cahaya, Senda Irawan

Video ke 2 untuk Patriot Cahaya sudah selesai. Video ini bukan berisi penggambaran dari Patriot Cahaya, hanya sepenggal puisi saja yang menjadi petunjuk keseluruhan novel ini. Bulan depan akan ku launch Preview Patriot Cahaya yang ke dua....



Sambil menunggu bulan depan, simaklah hidangan berikut ini....

-Senda-
Penjejak Cahaya

Minggu, 10 April 2011

Endorsement ke 19 dari Konsultan Karir

Yiiihaaa Alhamdulillah hari ini aku mendapati inbox e-mailku di balas oleh ibu Sylvina, seorang konsultan karir yang memiliki aktivitas padat mengajarkan pengembangan diri dan pengembangan karir untuk instansi-instansi di Indonesia.



Bersama Experd yang dipimpin ibu Eillen Rachman, ia kemudian menelurkan beberapa buku dan artikel yang terbit setiap akhir pekan di koran Kompas. Selain itu beliau juga menulis buku 77 Jurus Jitu Lolos Tes Wawancara Kerja, bersama Tangga Pustaka. Nah, seperti apa komentar beliau tentang Patriot Cahaya, simak penuturannya berikut ini:



"Setiap tokoh diciptakan untuk membawa cerita dan harapan yang bisa menginspirasi pembaca. Novel ini seolah berupaya menularkan kekuatan sehingga setelah membacanya kita ingin menjadi lebih baik, lebih berarti dan tidak takut untuk menghadapi hidup, apapun "takdir" yang kita miliki. Cocok sekali dengan judulnya, "Patriot Cahaya". Jadi tidak sabar menunggu untuk mengurai misteri dari setiap tokoh dan mengetahui perjalanan "Patriot Cahaya" secara utuh."

Minggu ini sungguh di tutup dengan manis, selalu saja ada kejutan baru dari oleh Allah SWT. Spirit Patriot Cahaya kuyakini tidak akan meredup selama ada ketulusan di dalamnya. Itulah yang kuyakini saat ini....

-Senda-
Penjejak Cahaya

Koran Jakarta dan Bapak

Jumat ini aku terkejut, mengetahui setumpukan koran tergeletak di lantai. Aku kemudian membuka lembar demi lembar koran tersebut dan kemudian aku tercengang. Aku menemukan selembar Koran Jakarta terbitan hari selasa kemarin yang berisi sinopsis buku 88 Kiat Menjadi Penulis Hebat.



Masih ingat pada hari selasa kemarin aku memburu Koran Jakarta dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan sepeda dan mobil, dan akhirnya aku tidak mendapatkan apapun. Sekarang ini aku baru tersadar lokasi tempatku tinggal di Bekasi jadi wajarlah bila Koran Jakarta sangat jarang di wilayahku.

Meski begitu aku tidak patah semangat, ku hubungi bapak untuk minta bantuannya mencarikan Koran Jakarta. Sayangnya bapak sedang berada di Medan sehingga tidak memungkinkan untuk membeli Koran Jakarta. Jadilah aku terdiam dan memasrahkan semuanya.

Bapak ternyata tidak berdiam diri, diam-diam bapak langsung datang ke kantor Koran Jakarta. Dan fualah, hari Jumat kemarin aku dikejutkan dengan kiriman koran dari bapak.

Aku memang tidak pernah ada apa di balik diam bapak, tapi yang selalu kuyakini, beliau selalu mendukungku untuk menjadi penulis, meski diam-diam dan terlihat....

Terima kasih bapak....

-Senda-
Penjejak Cahaya

Kamis, 07 April 2011

Meet Rhododhendron In Love's Writer



Kemarin sore aku mengunjungi Sekolah Diponegoro, sekolah nan sepi nan teduh ini kusambangi sambil melihat keadaan sekeliling. Pelan-pelan kemudian kumasuki ruang 106, untuk menemui penulis Rhododhendron in Love.

Seperti teman lama yang tidak pernah ketemu kami kemudian saling bercerita tentang impian kita merajut kata dalam perkamen hingga menjadi sebuah novel. Hanya saja beberapa cara pandang kami sedikit berbeda. Beliau yang mengaku sudah empat puluh tahun memiliki guratan harap yang tersirat dalam wajahnya. Ada keinginan yang kuat yang menggema di dalam dada tentang Nepal.

Sebuah negara yang menjadi banyak destinasi favorit para backpacker di seluruh dunia. Di antara sekian banyak tempat destinasi tempat di Indonesia, sosoknya mungkin terlihat aneh di mata rekan-rekannya. Bagi orang lain, sosok penulis ini seperti tidak mencintai negaranya sendiri.

Sembari matanya berkaca, kuperhatikan dengan seksama apa maksud pesan yang ingin disampaikan beliau....

Dengan sedikit berat, ia kemudian bertanya, "apakah salah kalau saya mencintai negara lain?"

Aku termenung sesaat, kemudian aku hanya bisa berkata tidak ada yang salah mencintai sesuatu yang kita sukai, toh banyak orang luar negeri yang mencintai budaya dan bangsa kita, apakah salah ketika kita melakukan hal sebaliknya?

Dari sini kemudian sebuah proses pemahaman terjadi. Aku mulai mengerti mengapa seseorang bisa begitu mencintai sesuatu dengan tulus. Dan hari ini aku melihat jawaban dari Sang Penulis Rhododhendron.

Ia begitu mencintai Nepal, karena ia sudah lama memimpikan untuk tinggal dan hidup di sana. Sebuah surga dunia kecil kemudian di bangun dan terpatri kuat di hati dan pikirannya hingga tujuan hidupnya hanya satu, Nepal....

Apakah ini salah? Entahlah, aku tidak tahu bagaimana pendapatmu sobat.... Satu hal bagiku ini bukan kesalahan fatal ketika engkau mencintai yang bukan hakmu. Ini masalah cara pandang melihat dari sudut mana cinta itu lahir.

Ia lahir dari benih hati dan pikiran yang engkau tanam. Ketika engkau memberinya dengan mimpi dan lantunan doa, ia laksana pupuk dan air yang membuat semuanya menjadi besar. Itulah cinta yang tulus, yang terlihat jelas di matanya....

Ahh ini semua mengingatkanku pada spirit Patriot Cahaya yang telah selesai kubuat, tidak ada yang salah dalam mencintai selama engkau tidak merebut sesuatu dan tidak melebihi garis norma yang ada. Tetap berjalan menuju terang dengan cahaya ketulusan yang ada dalam diri, itulah Patriot Cahaya....

-Senda-
Penjejak Cahaya

Rabu, 06 April 2011

69 Penonton Preview Novel Patriot Cahaya, Resensi Buku Ke 4 di Koran Jakarta dan Cerpen dari Murid Sekolah Nulisku masuk Story bulan depan....



Hari ini aku speechless, melihat berbagai komentar dari teman dan sahabatku tentang Preview Novel Patriot Cahaya yang sudah kubuat beberapa hari lalu. Dengan semangat mereka katakan preview novelku bagus. Ada yang menonton 3 sampai 4 kali.

Sungguh aku harus berterima kasih pada para penonton preview novel perdanaku. Aku harap langkah ini akan mempermudah jalan bagiku menjadi penulis dengan karya yang baik di jagad penulisan Indonesia.

Syukur keduaku, juga hari ini terucap karena kemarin buku 88 Kiat Menjadi Penulis Hebat masuk di rubrik resensi Koran Jakarta. Mbak Paska, temanku di KBB membuat resensi khusus untuk Koran Jakarta, sungguh sebuah penghargaan yang luar biasa dari sosok yang baru kukenal dua bulanan ini....

Syukur ketiga yang tidak kalah menyenangkannya adalah saat aku mendengar kabar dari muridku yang cerpennya masuk Majalah Story. Sungguh semua ini diluar perkiraan, karena meskipun ia mengalami kesulitan untuk masuk dunia penerbitan, ia tidak pernah patah semangat dan terus berkarya lewat jalur cerpen.

Sungguh aku harus banyak berterima kasih pada Allah SWT karena sudah banyak memberikan kemudahan ini, semoga aku menjadi manusia yang senantiasa bersyukur dengan semua anugerah ini, Amin....

-Senda-
Penjejak Cahaya

Senin, 04 April 2011

Endorsement ke 18, Peer Holm Jorgensen

Wow, tiada hari tanpa keajaiban, semua kesulitan sepertinya perlahan berganti kemudahan. Kali ini, Peer Holm Jorgensen, benar-benar memberikan endorsement untuk Patriot Cahaya. Penulis The Forgotten Massacre ini sudah bersedia membaca novel saya, apa yang ingin Peer katakan pada novel ini? Simak penuturannya berikut ini:



“Patriot Cahaya” – by Senda Irawan Pratono

As a very strong dedication to his late friend Umar Hadi, Senda has written an intense novel about the depth of true friendship and the importance of hope and motivation to survive by using a spectacular gallery of fascinating characters.

With “Patriot Cahaya” Senda illuminates the darkness.

- Peer Holm Jørgensen, author of “The Forgotten Massacre”.

Sungguh sampai endorsement ke 18 ini aku terharu, saat membaca endorsementnya. Peer memberikan endorsement lebih kepada essensi, bukan sekedar jalan cerita. Aku hanya bisa tersenyum memberikan penghormatan padanya. Yah, kamu benar Peer, novel ini sebuah penghormatan yang saya masih pegang teguh sampai sekarang. Untukmu, sahabatku Umar....


-Senda-
Penjejak Cahaya

2 Message Yang Membuatku Bersyukur.....

Yiiihaaa, hari ini aku sangat senang karena ada dua message yang hinggap di e-mail Yahoo-ku. Satu e-mail datang dari Mbak Martini, editor Elexmedia Komputindo ini mengabarkan kalau bulan Agustus ini, Patriot Cahaya akan di retas. Berikut petikan e-mail dari editorku:

"Rencananya terbit bulan Agustus, 2 bulan sebelum terbit naskah sudah harus diedit dan masuk bag produksi,nanti kita kasih tau kalau ada revisi atau keperluan lain."

Terus terang aku sangar speechless mendengar e-mail ini karena Patriot Cahaya yang selama ini sudah aku nantikan akhirnya lahir. Belum selesai kejutan e-mail dari editor, aku kemudian mendapatkan email kiriman dari Peer Holm Jorgensen. Dalam waktu dekat ia akan mengirimkan endorsement, berikut petikan suratnya padaku:



Hi Senda,

Just to let you know that I expect to finish my reading and making the endorsement either late to night or at the latest tomorrow – Danish time.

Have a nice day.

All my best
Peer

Sungguh hari ini penuh dengan kejutan, perlahan Cahaya yang sudah kupersiapkan lama berpijar semakin terang. Tentunya ini semua bukan karena diriku semata, ada campur tangan Allah, sahabat dan teman-teman penulis yang mendukungku selama ini....

Tanpa mereka, aku hanya setitik hitam yang tenggelam di lautan warna paling dasar....

-Senda-
Penjejak Cahaya

Sabtu, 02 April 2011

Preview Patriot Cahaya

Setelah dua hari berlatih Ulead dengan bantuan dua orang sahabatku, Pelton dan Prasetyo Adinugroho, akhirnya video tentang Patriot Cahaya terealisasi juga. Ini adalah gambaran sedikit tentang Patriot Cahaya, semoga engkau menikmatinya sobat....



Music By: Yiruma, Kiss The Rain

Jumat, 01 April 2011

Endorsement ke 17 dari Pendiri Komunitas Backpacker Dunia

Sobat, kali ini Patriot Cahaya sudah sampai pada endorsement ke 17, jumlah yang cukup banyak untuk sebuah novel, tapi begitulah proses sampai akhirnya Patriot Cahaya nantinya lahir.

Untuk endorser yang satu ini, pasti semua backpacker di Indonesia mengenalnya, beliau adalah Mbak Elok Dyah Messwati, pendiri dari Komunitas Backpacker Dunia, wartawan Kompas dan Penulis Buku "Backpacking Hemat ke Australia."

Kesediaan beliau untuk membaca Patriot Cahaya, semakin menguatkanku kepercayaan akan arti penting dari persahabatan, mimpi dan harapan yang tersemat dari Patriot Cahaya. Seperti apa endorsement dari beliau? Berikut kebijakan hati beliau melihat Patriot Cahaya:



"Membaca Patriot Cahaya anda akan dibawa pada determinasi anak-anak muda yang mendobrak keterbatasan untuk mewujudkan mimpi-mimpi mereka. Sebuah kisah yang menginspirasi generasi muda agar berani merealisasi angan menjadi kenyataannya, bukan sekadar berangan-angan. Ditulis secara apik dengan bahasa yang cermat, lugas, dan enak dibaca, novel Patriot Cahaya menjadi salah satu alternatif bacaan yang bergizi. Sebuah novel yang akan mengajak anda untuk terus bermimpi dan merealisir mimpi-mimpi anda. Selamat mas Senda Irawan!"

Elok Dyah Messwati
Pendiri dari Komunitas Backpacker Dunia, wartawan Kompas dan Penulis Buku "Backpacking Hemat ke Australia."



Sejujurnya aku sampai saat ini masih tidak menyangka dengan apresiasi ini. Aku sangat sadar ini semua baru bagiku, tapi dukungan dan support dari para endorser dan para sahabat luar biasa. Aku harap ini adalah langkah yang baik untuk meretas semuanya menjadi nyata.

Sahabatku Umar, doamu sebelum wafat akan terealisasi, tahun ini Patriot Cahaya lahir, melengkapi buku-buku inspirasi lainnya dan dunia akan tahu siapa yang mendukung langkahku selama ini....


-Senda-
Penjejak Cahaya