Selamat Datang

Selamat Datang di Web Blog Patriot Cahaya. Web Blog ini berisi perjalanan penulis Senda Irawan dan Novel Patriot Cahaya. Bagi sobat pembaca yang ingin mengetahui tentang Patriot Cahaya Berikut ini petunjuk link yang bisa diklik:

Klik Sinopsis - Untuk mengetahui sinopsis dari Patriot Cahaya.

Klik Endorsement - Untuk mengetahui siapa saja yang mengendorse Patriot Cahaya.

Klik Youtube - Untuk melihat preview youtube-nya.

Klik Interview Majalah - Untuk melihat berita tentang interview Senda Irawan di majalah-majalah yang pernah mewawancarainya.

Klik Interview TV - Untuk melihat berita tentang interview Senda Irawan di televisi yang pernah mewawancarainya.

Klik Bedah Buku - Untuk melihat berita tentang acara bedah buku yang Senda Irawan lakukan.

Preview Patriot Cahaya

Jumat, 05 Oktober 2012

Sembilu renung yang tersimpan....



Malam hening diantara redup bintang yang hanya menghembuskan halus desir angin. Hari ini entah mengapa semua serasa terhenti. Pergerakkan dengan gegap gempita yang terus menerus diusahakan untuk sesaat seakan membawa diri kepada sebuah titik nadir. Semuanya kosong dalam rangkai tanya tak berhenti?

Apakah tanya kemudian membawaku pada sebuah titik dimana rasa syukur kemudian berkurang? Larutku terhimpit oleh sebuah justifikasi kurangnya rasa syukur. Diantara semua gulana ini, terbersit kemudian tentang sebuah pesan dari guruku.

“Beliau berkata, kita semua hanya diperintahkan mengerjakan yang terbaik bukan mencapai hasil yang besar....”

Diam kemudian aku dibuatnya, sekali lagi aku limbung dalam sebuah fenomena diri sembari membisik dalam hati, “apa yang akan terjadi nanti....”

Terkekang sudah dalam pemikiranku tentang bait masa depan yang tertanam dalam imaji. Indah sekali tanpa cela. Melebar angan menjauh dalam sebuah nyata tersaji, sembari takzim memanjatkan lafadz hamdallah, mendapatkan semuanya.

Namun sekali lagi tersadar pekik ruang mencekik raga, tak satupun tergerak untuk menggapai, kembali aku tersandar diantara tanya-tanya yang kemudian memekik hebat dalam pikiran. Tak tahu harus bersenandung seperti apa bibir ini ya Rabb, karena kendali diri ini sepertinya mencapai nadir. Dan kukembalikan semua ini pada-Mu, bila memang engkau tidak mengizinkan semuanya seperti rangkai bayang untuk masa depanku kelak....



-Senda-
Penjejak Cahaya