Selamat Datang

Selamat Datang di Web Blog Patriot Cahaya. Web Blog ini berisi perjalanan penulis Senda Irawan dan Novel Patriot Cahaya. Bagi sobat pembaca yang ingin mengetahui tentang Patriot Cahaya Berikut ini petunjuk link yang bisa diklik:

Klik Sinopsis - Untuk mengetahui sinopsis dari Patriot Cahaya.

Klik Endorsement - Untuk mengetahui siapa saja yang mengendorse Patriot Cahaya.

Klik Youtube - Untuk melihat preview youtube-nya.

Klik Interview Majalah - Untuk melihat berita tentang interview Senda Irawan di majalah-majalah yang pernah mewawancarainya.

Klik Interview TV - Untuk melihat berita tentang interview Senda Irawan di televisi yang pernah mewawancarainya.

Klik Bedah Buku - Untuk melihat berita tentang acara bedah buku yang Senda Irawan lakukan.

Preview Patriot Cahaya

Kamis, 20 September 2012

Interview Khusus dengan TNOL.CO.ID

Wohaa sobat, baru-baru ini saya diwawancara spesial oleh TNOL.CO.ID, tentang Komunitas Baca Buku. Mau tahu bagaimana proses wawancaranya, berikut ini ada cuplikannya:


KBB, Tempat Ngumpulnya Para 'Kutu Buku'

Written by Susi

Monday, 10 September 2012

Buat para ‘kutu buku’,  jika ingin berbagi atau berdiskusi seputar buku, rasanya sangat pas bergabung dengan Komunitas Baca Buku...
Komunitas Baca Buku/ Foto-foto: DokKomunitas Baca Buku/ Foto-foto: DokPasalnya, komunitas ini menyatukan semua pecinta buku di Indonesia dimana pun mereka berada.
Komunitas Baca Buku didirikan pada tanggal 19 Februari 2009 oleh seorang pecinta dan juga penulis buku bernama Senda Irawan. Menurut Senda, anggota komunitas ini awalnya hanya di online saja, sekitar kurang lebih 300 ribu orang. Namun, seiring berjalannya waktu, anggota komunitas ini semakin bertambah dan mencapai 3500 orang.
Senda mengatakan bahwa awal ide terbentuknya komunitas Baca Buku ini karena sebagai pecinta buku, dirinya tidak hanya ingin sekadar membaca, tapi juga ingin berbagi dan berdiskusi dengan sesama pecinta buku.
Foto bersamaFoto bersama”Idenya sebenarnya sih simpel, dulu saya orang yang agak autis, suka buku tapi nggak punya teman untuk diskusi dan berbagi. Dari situ akhirnya saya buat komunitas baca buku,” ujar Senda, FounderKomunitas Baca Buku kepada TNOL.
Sedangkan tujuan utama terbentuknya Komunitas ini, dijelaskan alumni STIE Indonesia ini, awalnya adalah sebagai sarana mencerdaskan anak bangsa. Namun, lanjutnya, seiring berjalannya waktu, visi misi Komunitas Baca Buku kemudian bertransformasi. “Komunitas Baca Buku Indonesia merupakan wadah bagi para pecinta buku sekaligus tempat berbagi (dari, oleh, dan untuk) pecinta buku dan penulis buku,” tambahnya.
Berbagai kegiatan pun telah dilakukan oleh komunitas ini, diantaranya; Pada 21 Maret 2009, diadakan gathering pertama Komunitas Baca Buku. Pada saat gathering pertama diadakan diskusi menarik tentang buku The Three Cup of Tea. Dengan narasumber Muhammad Iqbal Santoso.
25 April 2009, gathering kedua dilaksanakan. Di gathering kedua ini  membahas buku Ma Yan, dengan nara sumber Irawan Senda (penulis yang juga Pendiri Komunitas Baca Buku). 19 April 2009, Komunitas Baca Buku Bekerjasama dengan Komunitas Penulis Buku
Di bulan yang sama KBB juga mengadakan kerjasama dengan Komunitas Penulis Buku dalam membuat sebuah acara lomba menulis. Acara ini cukup menarik karena dihadiri oleh banyak penulis dan anggota Komunitas Baca Buku tentunya. 
Komunitas Baca Buku YogyakartaKomunitas Baca Buku Yogyakarta30 Mei 2009, KBB mengadakan Gathering ke tiga. Gathering ini adalah gathering dengan jumlah peserta terbanyak. Hal ini dikarenakan anggota Komunitas Baca Buku Yogyakarta hadir  untuksharing dan tukar pikiran dengan para anggota KBB. 27 Juni 2009, KBB mengadakan Gathering yang ke empat, dalam gathering ini dibahas novel-novel sejarah dengan mengundang nara sumber Ujang Ruhliana (salah satu pecinta novel-novel sejarah)
19 Juli 2009. Gathering pertama di kota gudeg Yogyakarta diadakan. KBB mengadakan diskusi menarik tentang novel Galaksi Kinanthi karya Tasaro. Dan masih banyak kegiatan lainnya.
Dengan menggelar kegiatan diskusi dan bedah buku, tentu saja akan membuat jenuh para anggota, maka itu, ujar Senda, para anggota KBB terkadang suka keluar jalan-jalan dan nonton bareng.
“Gathering hampir setiap bulan sekali kita selalu bertemu tempatnya bisa di cafe atau di mal. Kadang-kadang kita suka keluar jalan nonton film bareng, ke seminar, dan lain-lain,” ungkap Senda.
Komonitas Baca Buku logoKomonitas Baca Buku logoIa melanjutkan, para anggota KBB juga dikenalkan kepada para penerbit untuk berdiskusi langsung dengan para editor bilamana ada anggota yang ingin menerbitkan bukunya.
“Ya, kami pernah mengajak anggota berkunjung ke penerbit Agromedia dan berdiskusi langsung dengan editor mereka. Tapi, secara khusus kami tidak membina mereka untuk menjadi penulis karena rata-rata anggota KBB sekarang sudah menjadi penulis,” jelas Senda.
Nah, untuk rencana ke depan, KBB membuat konsep bedah buku yang berbeda dengan pendekatan konsep yang kental di setiap acaranya. Seperti mengadakan dress code untuk acara bedah buku, mengadakan bedah buku di tempat yang tak lazim, dan lain-lain.
“Mungkin dalam waktu 2-3 bulan kedepan baru bisa terealisasi. Karena, kami juga sedang memilih-milih penulis yang tepat untuk acara bedah buku nantinya,” tandasnya.(Sbh)

Sumber: TNOL

Sabtu, 01 September 2012

September = Transformasi


Bertransformasi, saya meminjam istilah ini dari sahabat saya yang juga penulis dan motivator Pak Dudi. Kata ini mungkin terdengar biasa, tapi bagi yang menjalaninya mungkin sebuah cara sendiri untuk memperlihatkan bagaimana arah hidup seseorang sebelumnya.

Jauh sebelum saya masuk dunia penulisan, saya mencoba beragam jenis bisnis jasa, namun rencana Allah ternyata lain, karena berbagai macam kejadian, saya kemudian mulai masuk ke dunia penulisan. Buku pertama saya Living Like a Puzzle kemudian mengantarkan saya menjadi penulis dan ghost writer, saya kemudian mengalami petualangan menarik di dunia penulisan. Hingga sebuah keputusan besar kemudian harus mengantarkan saya pada sebuah titik dimana saya harus kembali ke dunia bisnis.

Ust. Yusuf Mansur, beliau mungkin orang yang tepat yang kemudian membuat saya berpikir kembali jalan lama yang pernah saya mulai dulu. Dari sini saya harus buat keputusan besar untuk membahagiakan kedua orang tua saya terutama Ibu.

Yah niat saya untuk umroh dan haji bersama Ibu dan Bapak membuat saya harus berpikir keras untuk mendapatkan materi lebih banyak lagi.

Apa di dunia penulisan tidak bisa merealisasikannya?


Bukan tidak bisa, tapi butuh proses yang cukup lama. Dalam bisnis dengan bantuan Allah semua bisa dipercepat selama kita yakin pada-Nya. Dan ini kemudian menjadi bekal saya untuk memilih menjalankan bisnis terlebih dahulu.



Setelah berkonsultasi lama dengan Ibu, akhirnya beliau merestui saya untuk mulai bisnis. Dan saya September ini akan mulai membangun bisnis bebek bakar saya.

Lantas apakah saya akan keluar dari dunia penulisan?



Tentu saja tidak, menulis itu adalah panggilan jiwa yang tidak bisa hilang yang ketika kita memulainya akan seperti candu. Jadi saya akan tetap menulis. Tahun ini buku saya sudah keluar, insya Allah tahun depan novel keluar dan satu buku akan coba saya masukan ke penerbit. Jadi tidak ada alasan untuk berhenti berkarya, karena saya ingin mengisi hidup dengan karya dan manfaat....

Jadi tidak ada salahnya transformasi, karena setiap transformasi pasti memberikan petualangan baru dalam kehidupan....

Senda
-Penjejak Cahaya-