Selamat Datang

Selamat Datang di Web Blog Patriot Cahaya. Web Blog ini berisi perjalanan penulis Senda Irawan dan Novel Patriot Cahaya. Bagi sobat pembaca yang ingin mengetahui tentang Patriot Cahaya Berikut ini petunjuk link yang bisa diklik:

Klik Sinopsis - Untuk mengetahui sinopsis dari Patriot Cahaya.

Klik Endorsement - Untuk mengetahui siapa saja yang mengendorse Patriot Cahaya.

Klik Youtube - Untuk melihat preview youtube-nya.

Klik Interview Majalah - Untuk melihat berita tentang interview Senda Irawan di majalah-majalah yang pernah mewawancarainya.

Klik Interview TV - Untuk melihat berita tentang interview Senda Irawan di televisi yang pernah mewawancarainya.

Klik Bedah Buku - Untuk melihat berita tentang acara bedah buku yang Senda Irawan lakukan.

Preview Patriot Cahaya

Kamis, 15 Desember 2011

Seseorang mengapresiasi buku 88 Kiat Menjadi Penulis Hebat



Malam ini saya iseng-iseng mencari buku saya di laman google dan alhasil saya menemukan sebuah review tentang isi buku saya. Saya tidak menyangka, orang tersebut sangat mengapresiasi buku 88 Kiat Menjadi Penulis Hebat. Berikut ini tulisannya yang bisa dilihat juga di blog kolomlev:


Slamet siang..

Barusan gue baca di vivanews.com, ada kolom yang nyeritain, pengaruh musik dalam kehidupan. Terus dibilang, apakah dibenarkan, orang yang lagi patah hati malah nyetel lagu sendu mendayu-dayu cengeng? Ternyata jawabannya ya gak bolehlah. Karena justru lagu jenis itu yang nantinya bikin tambah berasa nyesek. Ini juga yang oleh para motivator sering dilarang. Kalo lagi sedih, dengerin lagu yang hepi-hepi. Metal juga boleh.

Berawal dari baca kolom ini, gue jadi inget, kalo gue pun ngelakuin hal serupa. Tapi bukan pas gue lagi sedih-sedihan. Justru lantaran gue lagi pengen menghadirkan nuansa “menyentuh” di tulisan gue nanti (kan, anak Mami). Makanya, gue jadi dengerin lagu yang melow-melow. Lagu yang sering gue puter adalah lagunya Krisdayanti, Menghitung Hari. Hakhakhakhak!

Beneran! Dengan “bantuan” lagu menghitung hari, gue jadi bisa ngebayangin perasaan KD lagi nyanyiin lagu itu buat Anang. Hahahahahaha! Menghitung hari jadi top list di winamp gue. Terus kalo lagi bagian seru, semisal cerita gue LDK mpk sama gueru yang gubrak-gubrak, gue nyetel lagunya Avenged seven fold. Emosi gue jadi dikocok-kocok

Selanjutnya, gue baru selesai baca buku 88 kiat manjadi penulis hebat, yang ditulis oleh Syamsa Hawa dan Irawan Senda, penerbitnya Tangga Pustaka, dan gue beli yang ASLI bukan bajakan. Gue sangat merekomendasikan buku ini buat temen-temen yang lagi pada gandrung nulis-nulis. Coba deh, karena di sana dengan lengkap di kasih tau teknik nulis, teknik ngedit sendiri, teknik menuangkan gagasan, teknik membangun tulisan. Wah! Pokoknya banyak deh. Gue sangat terbantu dengan munculnya buku ini.

Terus, di buku itu juga ada semacam tutorial gitu. Kalo bahasa kerennya workbook. Kita akan dituntun untuk melakukan sebuah latihan. Contoh latihannya misalnya kayak gini. Di bab imajinasi, pembaca di suruh berimajinasi jika di ruangan ada boneka Spongebob nesar, laptop, dan tumpukkan kardus bekas. Lalu perintahnya adalah, coba Anda bayangkan, apa yang terjadi dengan ketiga bahan tersebut?

Gue mulai berimajinasi. dan imajinasi gue yang muncul adalah, boneka sponge bob besar makanin kardus bekas yang bertumpuk-tumpuk itu. Terus tau-tau boneka spongebob mules, eek, dan keluarlah laptop!

Liar! ya, Gue mengambil tema khayalan liar. dan gak ada yang salah dari semua khayalan orang. Kan keren tuh, boneka sponge bob yang rakus makan kardus, ehhh… eeknya laptop. Bisa-bisa gue jadi juragan laptop! Tiap pagi kerjaan gue ngasih makan boneka spongebob kardus bekas yang gue kumpulin dari pemulung. Siangnya gue tungguin sampe si spongebob-menguntungkan itu eek.

Sebenernya hal ini mirip-mirip sama proses kopi luwak. Entah kenapa, kopi tersedap di dunia itu, malah dari terbentuk kotoran Luwak. Biji kopi yang gak tercerna dalam perut luwak, dan juga mengalami fermentasi alami dalam perut luwak, pas keluar jadi kopi tersedap di dunia. Hayolah boneka spongbob, jangan kalah sama luwak!

Terus ada lagi yang tiba-tiba gue inget. Suka nonton mario teguh? Dulu gue suka, tapi sekarang udah jarang-jarang. Suatu hari, waktu gue nonton mario teguh, waktu itu masih di O Channel, ada satu quotes yang gue inget terucap dari mulutnya. Bunyinya gini,

“ Menabung itu tidak membuat Anda jadi kaya. Yang membuat Anda jadi kaya adalah dengan cara memperbanyak pintu income keuangan Anda.”

Gue ngakak! Ini salah satu bentuk komedi tercerdas yang pernah gue denger. Quotes itu ada benernya juga sih. Hehehe! Menabung itu gak merubah yang ada. Tapi memperbanyak pintu income, baru merubah tingkat pendapatan. yuk deh, sama-sama kita perbanyak pintu income keuangan pribadi bahkan keluarga kita.

Dan yang terakhir, ehemmm… gue menjanjikan ada hal yang berbeda dari buku gue nanti (itu juga kalo lolos edit) ada bagian yang gak gue keluarin sebelumnya. Apa itu?! Nantikan saja jam tayangnya, itu juga kalo lolos edit. Sekali lagi, kalo lolos edit. Hehehe! Karena ide tentang “itu” tiba-tiba aja mencuat pas lagi denger lagu “menghitung hari”. Hehehe..

Sebentar lagi udah mau weekend lagi. Siap-siap ah dari sekarang (padahal sih masih jauh banget..) :DD
***
Itulah penggalan penuh blognya, sejujurnya tulisan blog ini adalah pemicu saya secara pribadi untuk terus berkarya lebih baik lagi dari sebelumnya, semoga hal ini menjadi jalan untuk membuat tulisan saya semakin baik lagi di kemudian hari....
-Senda-
Penjejak Cahaya

Jumat, 09 Desember 2011

Memberi Semangat Untuk Mahasiswa UNJ Jurusan Geografi


Sudah lama sekali sepertinya saya tidak mengisi blog, vacum cukup lama karena mengerjakan beberapa pekerjaan membuat saya harus rehat sejenak dalam dunia perblog-an dan dunia seminar. Pada tanggal 6 Desember kemarin, saya keluar sejenak memberi semangat teman-teman mahasiswa UNJ jurusan Geografi untuk mulai menulis.

           Dalam seminar itu saya kemudian share pada mereka tentang tujuh alasan mengapa kita harus menulis, berikut ini adalah rangkumannya:
1.      Indonesia butuh kita menjadi penulis sekarang juga....
Minat baca yang ada pada bangsa Indonesia jauh tertinggal bila dibandingkan dengan minat baca negara lain. Di Indonesia angka minat baca kita hanya 0.001 saja. Artinya setiap seribu orang hanya 1 orang saja yang senang membaca buku. Mengapa hal ini terjadi?
Hal ini karena rendahnya buku yang terbit di Indonesia, itupun jumlahnya masih sangat kurang bila dibandingkan negara lain yang jumlah penduduk lebih sedikit bila dibandingkan Indonesia. Bagaimana solusinya?
Solusinya jelas dengan menciptakan lebih banyak lagi penulis, sehingga jumlah buku lebih banyak lagi dan akhirnya masyarakat akan lebih banyak tahu tentang buku-buku yang sesuai dengan dirinya.
2.      Kalau kita ingin tetap hidup, maka menulislah....
Kenapa seorang Kartini bisa tetap hidup dan terkenal sampai sekarang? Jawabannya adalah Kartini menuliskan gagasannya sehingga ia bisa tetap hidup sampai sekarang ini.
3.     Warisan....
Kalau kita tidak bisa kaya dan meninggalkan harta untuk tujuh turunan dibawah kita maka menulislah, karena dengan menulis harta kita tidak pernah habis tujuh turunan....
4.   Ingatlah! Rasulullah telah memberitahu kita bahwa setelah seorang manusia meninggal dunia, terputuslah semua amalannya kecuali 3 hal (Amal jariah, doa anak saleh, ilmu yang bermanfaat) dan menulis adalah medium yang membuat amal kita terus berkembang sampai kita meninggal kelak.
5.       Kita hidup di zaman modern, bukan di zaman prasejarah, jadi jangan mau disamakan prasejarah.
6.      Malu dengan seorang anak yang sudah menulis banyak buku di usia belianya:
Nama lengkap: Muthia Fadhila Khairunisa
Lahir: Jakarta, 14 Januari 2001
Buku: 
Life Skill memasak di sekolahku (Konferensi Anak Bobo, 2009)
Manusia Bunglon (Dar! Mizan, 2010)
Stawberry Secret (Dar! Mizan, 2010)
Magic Cookies (Dar! Mizan, 2010)
Miss Pantun & Miss Fashion (Dar! Mizan, 2011)
The Key Word (Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, 2011)
My Best Story, Chocholatte (Dar! Mizan, 2011)
Beeanglala (Pustaka Lebah, 2011)
The Pinky Girls (Dar! Mizan, 2011)
7.      Malu dengan Hellen Keller yang buta dan tuli namun punya semangat besar untuk menulis. Selama hidupnya bahkan ia sudah menulis 12 buku.
     
         Itulah sedikit share materi saya ketika di UNJ. Alhamdulillah mereka senang dan bersemangat menulis, meski masih harus membiasakan membaca terlebih dahulu. Harapan saya, seminar kemarin membuka pintu gerbang cakrawala mereka berpikir tentang menulis minimal satu buku dalam hidup mereka....

-Senda-
Penjejak Cahaya