Selamat Datang

Selamat Datang di Web Blog Patriot Cahaya. Web Blog ini berisi perjalanan penulis Senda Irawan dan Novel Patriot Cahaya. Bagi sobat pembaca yang ingin mengetahui tentang Patriot Cahaya Berikut ini petunjuk link yang bisa diklik:

Klik Sinopsis - Untuk mengetahui sinopsis dari Patriot Cahaya.

Klik Endorsement - Untuk mengetahui siapa saja yang mengendorse Patriot Cahaya.

Klik Youtube - Untuk melihat preview youtube-nya.

Klik Interview Majalah - Untuk melihat berita tentang interview Senda Irawan di majalah-majalah yang pernah mewawancarainya.

Klik Interview TV - Untuk melihat berita tentang interview Senda Irawan di televisi yang pernah mewawancarainya.

Klik Bedah Buku - Untuk melihat berita tentang acara bedah buku yang Senda Irawan lakukan.

Preview Patriot Cahaya

Minggu, 06 Maret 2011

Perkamen Sang Penulis



Perkamen itu kemudian ditulis
Dalam sebuah tinta harap tentang rentang panjang perjalanan diri
Terbuai seketika menapaki masa lampau ketika dera uji datang
Kelam membalut, hingga terkadang tangis itu merangkak halus menuju tebing pipi
“Ahh begitulah masa laluku,” lalu gumam itu terhempas dari bibirmu

Tiga purnama kau lewati
Hingga kumpulan perkamen yang merekam jejakmu selesai
Kau mengumbar sabit dalam kulum senyum dan puas dalam hati
“Akhirnya selesai,” kau kembali mencipta gumam untuk memuaskan dahaga juangmu

Pelan-pelan kau rajut perkamenmu hingga menjadi sebuah kitab utuh
Mulailah kau kirim sejuntai harap bersama kitab pada sebuah koloni
Kembali kau menjadi penunggu diantara selang jawaban
Hingga setengah perputaran bumi pada mentari terlewati sayup-sayup jawaban kau dengar

Seekor merpati kemudian mengabarkan pada jingga hari bahwa kitabmu hanya sebuah ceruk kecil
Sang penulis menunduk, takzim dia dalam perenungan panjang
Sejenak ia marah pada illahi karena kehendak-Nya yang tak sesuai, namun disadarinya semua hanyalah rentang kecil hidupnya

Kitab itu dipegangnya dan ia-pun mengasingkan diri dalam ramai

Satu waktu kabar tentang isi kitab itu terdengar koloni lain
Ada rasa penasaran yang menjungkit pemikiran mereka
Disuruhnya merpati itu mengambil kitabnya

Mendapati baiknya kabar, ia tersenyum dan menghadap koloni baru
Disanalah pembelajaran baru tentang kitab kemudian dimulai
Dan ia semakin paham sekarang
Bukan sekedar kitab yang menulis perjalannya
Melainkan kesabaran yang menjadikannya tertulis dalam kitab

Sadari semua....
Keningnya menyentuh lantai sembari menghempas syukur yang tak terhingga....

Jakarta 14 Januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar