1. Bambang Trim

Aku memang tidak pernah dimentori secara langsung oleh Pak Bambang, namun lewat bukunya Saya Bermimpi Jadi Penulis Buku, semua adalah titik balik yang menjadikanku penulis seperti sekarang ini. Aku menaruhnya di urutan pertama, karena tanpa karya beliau aku mungkin tidak akan jadi penulis.
2. Doddy Mawardi

Aku menganggap beliau adalah guru, bagi saya secara pribadi. Beliau memang tidak pernah mengajarkan teknik dan metode 12 Pas secara langsung pada saya, namun saya diberi kesempatan langsung untuk bertemu dengan beliau untuk berbagi cerita dan pengalaman tentang menulis. Aku merasa sangat tersanjung sebagai penulis pemula, beliau betul-betul tidak memandangku sebelah mata dan sangat mendukungku dengan ide-ide segarnya untuk menjadi penulis yang tidak pernah kubayangkan, Ghost Writer.
3. Syamsa Hawa

Aku belum pernah dan buta sama sekali dengan dunia penulisan fiksi, tapi sejak bertemu dengan Mbak Syamsa, pemikiranku akan dunia fiksi pelan-pelan terkuak. Aku mulai paham bagaimana cara membangun alur, kejadian, dan karakter. Kesanku yang selama ini memandang sebelah mata fiksi kemudian mencair dan aku mulai menikmati kesenanganku di fiksi.
4. Tasaro GK

Buatku dia adalah sosok yang mengajarkanku bagaimana cara bercerita yang baik. Aku banyak belajar dari karya-karyanya dan kini semakin kagum dengan sepak terjangnya. Aku mengikuti karier menulisnya jauh sebelum ia tenar, tapi aku selalu bisa menilai ia memang sosok yang besar.
5. Peer Holm Jorgensen
Peer adalah mentor sebenarnya, beliau banyak kasih saran padaku. Sejak pertemuan kami di bedah bukunya, aku mencoba menyempatkan diri untuk tetap berkomunikasinya. Semangatnya untuk mendorongku menjadi penulis fiksi membuatku semakin semangat membuat novel berkualitas. Satu waktu kalau dia ke Indonesia aku harus bertemu dengannya, atau mungkin aku yang menyusul ke Denmark ya?
6. Mula Harahap

Pak Mula mengajarkan bagaimana caranya menjadi penulis yang humble. Tidak hanya itu pemikirannya akan dunia penulisan membuatku terperangah saat pertama kali menemuinya. Sayang pertemuan pertamaku dengan beliau ternyata menjadi pertemuan terakhir, karena beliau sudah di jemput lebih dahulu oleh Sang Khalik.
Inilah enam orang mentor yang selalu mendukungku sampai saat ini, aku hanyalah orang biasa saja yang selalu ingin belajar dengan siapapun, dimanapun. Mereka memberikan ruang yang sangat luas untuk menyerap semua ilmu mereka, terima kasih banyak mentor-mentorku, tanpa kalian, apalah arti seorang Senda.
Senda
-Penjejak Cahaya-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar