Rabu, 13 Juli 2011 kemarin adalah pengalaman pertama saya di interview khusus oleh stasiun tv. Bukan stasiun tv nasional, bukan pula stasiun tv lokal. Kali ini saya diundang oleh Binus TV, sebuah stasiun tv live streaming yang mengudara di www.binus.tv.
Konsep di acara tv tersebut menarik karena ada tiga orang yang saling berebutan bertanya tentang dunia penulisan buku dan novel. Tiga orang tersebut memiliki ciri yang berbeda, orang pertama adalah Ben tubuhnya gempal dengan topi ala Tompi dan senyum semanis Tropicana Slim. Yang kedua perempuan cantik asal Palembang dengan kalung karakter robot Jepang Astroboy dan terakhir adalah pria dengan tinggi sekitar 180 cm dan biasa dipanggil dengan Sunny.
Mereka kemudian dengan atraktif bertanya seputar dunia penulisan dan industri perbukuan di Indonesia. Pertanyaan mereka cukup beragam dan cukup cair, meski sebenarnya saya secara pribadi sangat kedinginan dengan AC yang temperatur suhunya dibawah dua puluh derajat. Jadilah saya menjawab pertanyaan sambil mengalahkan rasa menggigil saya.
Dalam kurun waktu satu jam saya menyelesaikan pertanyaan tersebut dengan sangat baik. Dan fuallah, akhirnya semua selesai....
Kesan saya tentang pengalaman di wawancara TV
Sejujurnya saya sangat terkesan dengan semangat mereka menghidupkan tv streaming ini, para anak muda di dalamnya seperti punya energi yang luar biasa untuk bisa memaksimalkan setiap program acara yang ada.
Dengan kru dan budget yang sedikit mereka berusaha memaksimalkan sebuah acara. Bahkan untuk sebuah acara masak-masak saja, mereka membuat sistem acara masak goceng dengan bumbu-bumbu yang tidak lebih dari lima ribu rupiah.
Meski budget minim, kinerja mereka tidak main-main lho, karena saya lihat mereka sudah seperti televisi lainnya, seperti O Channel. Konsep minimalis properti juga mereka siapkan untuk meminimalisir budget. Satu hal yang saya tangkap televisi ini seperti mencerminkan kehidupan mahasiswa seutuhnya yang serba minimalis, simple dan hemat. Maka kloplah Binus TV menyasar pada segmen anak-anak kuliahan.
Jadi buat saya bisa diundang dengan anak-anak muda hebat membuat semangat saya bergelora (hehehe berasa tua sekali saya ini....). Akhir dari semua ini, saya mengucapkan banyak terimakasih untuk Edha dan Ichsan yang sudah memberikan kesempatan menjadi narasumber di kampusnya, kalian juga yang memberikan cakrawala baru pada saya tentang dunia pertelevisian di Indonesia.
Terakhir tentunya terima kasih pada Allah SWT karena sudah memberikan sedikit pemulihan karena akhirnya saya bisa memenuhi undangan mereka....
-Senda-
Penjejak Cahaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar