Selamat Datang
Selamat Datang di Web Blog Patriot Cahaya. Web Blog ini berisi perjalanan penulis Senda Irawan dan Novel Patriot Cahaya. Bagi sobat pembaca yang ingin mengetahui tentang Patriot Cahaya Berikut ini petunjuk link yang bisa diklik:
Klik Sinopsis - Untuk mengetahui sinopsis dari Patriot Cahaya.
Klik Endorsement - Untuk mengetahui siapa saja yang mengendorse Patriot Cahaya.
Klik Youtube - Untuk melihat preview youtube-nya.
Klik Interview Majalah - Untuk melihat berita tentang interview Senda Irawan di majalah-majalah yang pernah mewawancarainya.
Klik Interview TV - Untuk melihat berita tentang interview Senda Irawan di televisi yang pernah mewawancarainya.
Klik Bedah Buku - Untuk melihat berita tentang acara bedah buku yang Senda Irawan lakukan.
Preview Patriot Cahaya
Minggu, 24 Juli 2011
Dapat kabar buku Keajaiban Berperilaku Positif ditaruh di rak best seller
Kamis, 21 Juli 2011
Seminar DNA Sukses Mulia Entertrainment di Hotel Santika bersama Bpk Jamil Azzaini dan Bpk Indrawan Nugroho
Seminar motivasi? Ini adalah hal yang sudah lama sekali saya tinggal dan tidak pernah saya lakukan sejak setahun belakangan ini. Bukan karena saya tidak suka dengan seminar motivasi ataupun sejenisnya, saya memilih tidak ikut seminar motivasi karena saya tidak terlalu suka dengan teriakan-teriakan bergelora ala trainer motivasi. Itu adalah hal yang paling aneh dan menurut saya tidak bisa berdampak banyak pada audience karena mereka hanya akan jadi addict pada motivator.
Ketika semangatnya mengendur, tidak ada gairah dan kembali lagi bergantung pada sang motivator. Inilah spirit yang menurut saya salah kaprah dalam sebuah seminar motivasi. Tugas seorang motivator seharusnya bukan seperti ini, ia harus senantiasa berpikir bagaimana orang tersebut bisa mandiri kedepannya tanpa harus ikut seminar saya lagi. Bukan membuat mereka ketergantungan dan ikut seminar selanjutnya....
Kembali ke seminar Entertrainment DNA Sukses Mulia, ketika saya mengikuti seminar ini, ada sesuatu yang berbeda yang tidak pernah saya temui dari seminar sebelumnya. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:
1. Konsep
Jujur ini adalah seminar dengan konsep terbaik yang pernah saya lihat selama saya mengikuti seminar-seminar dan training-training. Paduan konsep yang dibuat Pak Indrawan Nugroho, membuat audience tidak bisa memalingkan wajah sedetikpun.
Selama seminar, audience di suguhkan musik, lagu, tarian, teater, humor, dll. Bila diibaratkan sebuah tontonan, mungkin acara DNA Sukses Mulia ini gabungan antara HBO, MTV, CNN, Cartoon Network dan DAAI TV. Sebuah paket komplit lengkap dengan tata panggung megah dan sound effect yang maksimal.
Konsep inilah yang menurut saya sangat mahal dan tidak bisa disamai oleh trainer manapun di Indonesia sekalipun, bahkan mungkin di Asia konsep ini mungkin hanya satu-satunya ya....
2. Materi
Materi yang disajikan sebenarnya cukup padat, meski pokok yang dibahasnya ada lima modus. Kelima modus tersebut adalah sebagai berikut:
a. Modus I: Mengasah Pilihan.
Dalam hidup ini kita selalu dihadapkan dengan ragam pilihan yang mungkin kita bisa pilih, namun ada baiknya kita memilih spesialisasi bidang yang kita pilih. Hanya sedikit orang yang bisa dikenal hebat diberbagai bidang. Namun banyak orang yang terkenal di satu bidang saja. Itulah yang dinamakan spesialisasi, sekarang spesialisasi apa yang akan kita ambil dalam kehidupan kita?
b. Modus II: Mengaktifkan Daya Pancar.
Mengaktifkan daya pancar adalah memaksimalkan pikiran kita dan fokus pada pekerjaan yang kita tekuni. Ada dua hal yang tidak bisa dilakukan oleh manusia, yang pertama adalah multi tasking dan yang kedua work life balance. Multi tasking sangat berbahaya dilakukan, karena selain pekerjaan tidak fokus dan berantakan, kecerdasan IQ kita juga akan menurun hingga 10 point setiap tahunnya. Mendengar cerita ini saya jadi ingat teman saya yang seperti sedikit keterbelakangan mental, sering melamun karena keseharian hidupnya bekerja multitasking dari mulai mengurusi rekan-rekan penulis skenario, menjadi sekretaris atasannya, sampai mengurusi gaji dari para penulis skenario.
Yang kedua adalah work life balance, hal ini tidak mungkin bisa kita lakukan kecuali kita adalah orang yang sangat kaya. Satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah memaksimalkan kualitas diri kita untuk mengisi waktu-waktu yang sudah dijatahkan Tuhan pada kita.
c. Modus III: Memacu Mesin Kecerdasan STIFIn.
Pada dasarnya kecerdasan otak manusia dibagi menjadi lima bagian yang terbagi menjadi Sensing, Thinking, Intuitive, Feeling dan Insting. Kelima hal tersebut adalah kecerdasan yang bisa kita maksimalkan untuk mencapai karir kita. Setiap orang berbeda satu sama lainnya, karena itu kita perlu tes untuk mengetahui potensi dan bakat kita sebelumnya. Pak Jamil bercerita banyak tentang bagaimana sulitnya orang thinking dan feeling ketika pertama kali menjalani pernikahan. Ketika awal-awal menikah selalu saja ada konflik dalam rumah tangganya, hal ini karena pemikiran orang thinking dan feeling sangat berbeda. Orang thinking cenderung cuek dan mengutamakan nalarnya sedangkan orang feeling menggunakan perasaannya dalam kehidupan sehari-harinya, jadi wajar saja kalau ada krikil-krikil kecil dalam kehidupan.
Kini setelah beliau tahu istrinya orang thinking dan bagaimana cara menghadapinya beliau kemudian menjadi mudah menghadapi istrinya.
d. Modus IV: Menikmati Masalah.
Dalam hidup ini kita tidak pernah lepas dari masalah, karena hidup ini pada dasarnya tidak semudah yang terpikirkan. Pak Jamil menceritakan bagaimana ia harus berdoa sepanjang malam untuk kesembuhan istrinya ketika masuk rumah sakit. Tidak hanya itu ia juga berjuang membesarkan anak ke 4-nya yang pada umur 3 tahun saja masih sulit bicara. Belum lagi sekolah tempat anaknya dididik sempat memberi peringatan untuk tidak memasukan anaknya ke sekolah mereka.
Tentu saja semua masalah ini bila selalu dipermasalahkan hanya akan menambah beban sendiri dalam hidup, namun sangat berbeda bila kita menikmati semua masalah tersebut dengan ikhlas dan terus berusaha. Pastilah semua itu ada jalan keluarnya, sekarang anaknya bisa meraih ranking 8 di sekolah dari sebelumnya ranking 19. Sebuah prestasi yang harus disyukuri dari semua proses masalah yang menghadapi hidup beliau selama ini....
e. Modus V: Tabung Epos (Energi Positif).
Pada dasarnya setiap energi positif yang kita keluarkan akan kembali pada diri kita sendiri. Ketika kita mengeluarkan energi positif pasti berpulangnya akan kembali pada diri kita sendiri, bukan sekarang namun akan berguna di masa mendatang. Ketika seseorang menebar energi negatif semasa hidupnya, lima tahun yang akan datang ia akan mendapatkan kesulitan yang luar biasa karena ia telah menanam energi negatif sebelumnya. Lain halnya dengan seseorang yang sudah menabung positif, ia akan mendapatkan banyak sekali keberuntungan dari apa yang ditanamnya saat ini. Sekarang hidup ada di tangan kita, tabungan apakah yang kita persiapkan untuk kehidupan kita?
3. Trainer yang mumpuni....
Ini bagian yang paling penting dari sebuah seminar, tanpa trainer yang baik sebuah seminar akan terasa hambar dan tidak menarik untuk dilihat. Kolaborasi antara Pak Indrawan Nugroho, Pak Jamil Azzaini dan kedua host membuat keseluruhan acara ini sangat menarik.
Kesimpulannya....
Acara ini sangat saya anjurkan untuk dilihat dan wajib untuk diikuti bagi siapa saja yang ingin sukses dan mulia. Tidak peduli seberapa tua umur kita saat ini, tidak peduli seberapa kaya kita saat ini, satu hal ketika lima modus di atas dijadikan pegangan untuk kehidupan kita niscaya kita akan sukses mulia. So, jangan lupa ikut Seminar Entertrainment DNA Sukses Mulia ya....
Special Thanks to: Citra yang sudah memberikan kesempatan saya ikut seminar ini, semoga tabungan eposnya melimpah, amin....
-Senda-
Penjejak Cahaya
Rabu, 20 Juli 2011
Bertemu dengan Bu Naning Pranoto, penulis Indonesia pertama yang mendapatkan gelar master bidang penulisan di University of Western Sydney.
Sudah lama sekali saya ingin bertemu dengan Bu Naning Pranoto, banyak yang bilang pada saya beliau adalah orang yang wajib di gali oleh semua penulis karena ilmu penulisannya paling baik di Indonesia, bahkan mungkin beliau adalah orang Indonesia pertama yang mengambil bidang master dalam bidang creative writing di Australia.
Jadilah saya kesana berangkat sendiri bertemu beliau di sebuah rumah yang terletak di Bukit Sentul dengan pemandangan yang luar biasa. Ketika saya ke rumahnya, saya disambut hangat oleh beliau. Begitu saya masuk saya langsung terkejut ketika melihat tumpukan buku-buku.... Saya tercengang karena hampir setiap sudut rumah dipenuhi dengan buku-buku. Koleksi buku-buku saya, sepertinya tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan Bu Naning yang bisa dibilang buanyak banget....
Ketika duduk mulailah saya berdiskusi dengan beliau tentang dunia penulisan di Indonesia. Menurut beliau banyak sekali sekarang ini penulis yang tidak mengikuti kaidah penulisan yang benar. Beliau terkadang kerap kali menggelengkan kepala saat melihat kualitas tulisan yang datang kepadanya di bawah standar. Bahkan ada seorang ibu yang marah-marah kepada beliau saat beliau mengomentari naskah anaknya yang tidak layak dijadikan sebuah buku.
Sejujurnya ketika bertemu beliau saya sedikit gugup, entahlah karena apa saya gugup yang jelas saya seperti menemukan maestro penulis yang selama ini saya cari dan saya sepertinya memang harus berguru dengan beliau. Dalam dunia musik mungkin perasaan saya seperti bertemu dengan Mozart atau Bethoven yang sudah menciptakan partitur indah dalam sebuah komposisi musik. Dalam bidang penulisan, saya merasakan hal seperti itu. Saya sendiri baru kali ini tidak pede membawa karya saya ke beliau, karena menurut beberapa teman saya, beliau orangnya sangat keras dan kritis ketika terdapat banyak kesalahan dalam bidang penulisan.
Jadilah saya menyerahkan dengan sedikit tertunduk, saat itu tidak ada komentar apapun dari buku saya, beliau hanya menaruh karena memang sedang sibuk dengan beberapa pekerjaan yang harus diselesaikannya. Sambil memberikan beberapa ilmu tentang penulisan, beliau dengan semangat menceritakan bagaimana sebuah proses sebuah novel agar bisa dikatakan baik.
Yang pertama adalah kaidah gaya bahasa Indonesia yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Beliau sangat tidak mentolerir kata-kata dari bahasa gaul yang tumbuh dan kembang di masyarakat belakangan ini. Prinsip berbahasa yang baik ditanamkan sekali dan terlihat dari karya-karyanya yang sudah keluar baik secara indie maupun penerbit besar.
Yang kedua adalah observasi. Sebisa mungkin dalam membuat sebuah cerita kita harus mengobservasi langsung tempatnya. Jangan asal buat buku tapi tidak mengikuti standarisasi observasi yang ada.
Yang ketiga adalah kejelian dalam menciptakan karya yang orisinil, jangan pernah terpengaruh melihat naskah-naskah yang sudah ada di pasaran. Biarkanlah setiap orang diberi kebebasan untuk menciptakan master piece tanpa harus mengekor satu sama lain.
Dan yang terakhir adalah jangan hanya duduk diam menanti hasil penjualan di toko buku, kita harus dengan aktif mempromosikan buku kita sendiri. Bu Naning sendiri mampu menjual lebih dari 1000 buku dalam kurun waktu satu bulan dengan bukunya Creative Writing.
Ke empat pelajaran berharga tersebut beliau berikan selama perbincangan dengan saya selama kurang lebih tiga jam. Ada beberapa poin lagi yang diberikan oleh bu Naning, sayangnya bila saya ungkap dalam medium blog ini sepertinya akan terlalu panjang, jadi empat poin penting itu dulu yang bisa saya share kepada sobat pembaca semua.
Senda
-Penjejak Cahaya-
Bersiap untuk menanti kelahiran novel Patriot Cahaya....
Hari ini sebuah e-mail memberikan saya semangat baru untuk novel Patriot Cahaya. Saya mendapatkan kabar, novel Patriot Cahaya sedang dalam proses editing, diperkirakan novel ini akan keluar pada September.
Memang sedikit agak telat, namun setelah memproyeksikan waktunya saya kemudian tersadarkan bahwa September memang momentum terbaik untuk memulai semuanya karena pada bulan tersebut adalah bulan kelahiran saya. Tidak hanya itu pada bulan tersebut juga kedua orang tua saya menikah. Jadi ini merupakan kado termanis untuk diri saya sendiri.
Saya masih bertanya-tanya seperti apakah novel Patriot Cahaya nanti jadinya (baca: bentuk bukunya), satu hal yang saya yakini, novel ini adalah langkah awal untuk memulai semuanya. Memulai membentuk saya yang baru dan meyakinkan bahwa saya mampu menulis novel, tidak hanya buku semata.
Well, sudah siap dengan novel Patriot Cahaya?
Senda
Penjejak Cahaya
Senin, 18 Juli 2011
Mengendorse salah satu buku bisnis yang dibuat oleh anak muda Indonesia....
Sudah lama sekali saya tidak ditawari mengendorse buku, terakhir kali saya mengendorse buku Bujang dan Putri Malaka. Selanjutnya saya tidak pernah mengendorse, sampai salah satu teman KBB meminta saya langsung menjadi salah satu endorser di buku Rintis Usaha Sendiri, Yuk!
Buku ini berisi tentang kiat-kiat bisnis bagi remaja yang ingin sekali memulai bisnis. Cheryl meramu tulisan ini seperti layaknya anak seumuran, bahasanya simple dan tegas. Buat saya ini adalah sebuah kemajuan untuk bangsa kita karena anak seumur Cheryl ternyata punya bakat yang luar biasa dalam bidang bisnis dan menulis.
Adapun isi dari endorsement terhadap buku ini adalah sebagai berikut: “Tercengang membacanya, ketika seumurannya pikiran saya hanya terpaku pada hang out dan bersenang-senang. Saya yakin 5-10 tahun lagi kita akan mendengar Cheryl sebagai financial motivator termuda di Indonesia.”
Well, seperti apa bukunya? Silahkan hunting sendiri di toko buku ya....
-Senda-
Penjejak Cahaya
Sabtu, 16 Juli 2011
Jadi tamu spesial di acara Reboetan Binus TV
Rabu, 13 Juli 2011 kemarin adalah pengalaman pertama saya di interview khusus oleh stasiun tv. Bukan stasiun tv nasional, bukan pula stasiun tv lokal. Kali ini saya diundang oleh Binus TV, sebuah stasiun tv live streaming yang mengudara di www.binus.tv.
Konsep di acara tv tersebut menarik karena ada tiga orang yang saling berebutan bertanya tentang dunia penulisan buku dan novel. Tiga orang tersebut memiliki ciri yang berbeda, orang pertama adalah Ben tubuhnya gempal dengan topi ala Tompi dan senyum semanis Tropicana Slim. Yang kedua perempuan cantik asal Palembang dengan kalung karakter robot Jepang Astroboy dan terakhir adalah pria dengan tinggi sekitar 180 cm dan biasa dipanggil dengan Sunny.
Mereka kemudian dengan atraktif bertanya seputar dunia penulisan dan industri perbukuan di Indonesia. Pertanyaan mereka cukup beragam dan cukup cair, meski sebenarnya saya secara pribadi sangat kedinginan dengan AC yang temperatur suhunya dibawah dua puluh derajat. Jadilah saya menjawab pertanyaan sambil mengalahkan rasa menggigil saya.
Dalam kurun waktu satu jam saya menyelesaikan pertanyaan tersebut dengan sangat baik. Dan fuallah, akhirnya semua selesai....
Kesan saya tentang pengalaman di wawancara TV
Sejujurnya saya sangat terkesan dengan semangat mereka menghidupkan tv streaming ini, para anak muda di dalamnya seperti punya energi yang luar biasa untuk bisa memaksimalkan setiap program acara yang ada.
Dengan kru dan budget yang sedikit mereka berusaha memaksimalkan sebuah acara. Bahkan untuk sebuah acara masak-masak saja, mereka membuat sistem acara masak goceng dengan bumbu-bumbu yang tidak lebih dari lima ribu rupiah.
Meski budget minim, kinerja mereka tidak main-main lho, karena saya lihat mereka sudah seperti televisi lainnya, seperti O Channel. Konsep minimalis properti juga mereka siapkan untuk meminimalisir budget. Satu hal yang saya tangkap televisi ini seperti mencerminkan kehidupan mahasiswa seutuhnya yang serba minimalis, simple dan hemat. Maka kloplah Binus TV menyasar pada segmen anak-anak kuliahan.
Jadi buat saya bisa diundang dengan anak-anak muda hebat membuat semangat saya bergelora (hehehe berasa tua sekali saya ini....). Akhir dari semua ini, saya mengucapkan banyak terimakasih untuk Edha dan Ichsan yang sudah memberikan kesempatan menjadi narasumber di kampusnya, kalian juga yang memberikan cakrawala baru pada saya tentang dunia pertelevisian di Indonesia.
Terakhir tentunya terima kasih pada Allah SWT karena sudah memberikan sedikit pemulihan karena akhirnya saya bisa memenuhi undangan mereka....
-Senda-
Penjejak Cahaya
Kamis, 07 Juli 2011
Jadi Tim Review Finalisasi Bahan Ajar Kursus Indonesia tahun ajaran 2011-2012
Hari kamis, 30 Juni 2011 hingga 2 Juli 2011 saya diundang khusus menjadi tim finalisasi bahan ajar kursus seluruh Indonesia. Bersama tim dari Sekolah Menulis Kreatif, bapak Dodi Mawardi (yang juga guru menulis saya), saya diundang untuk memeriksa bahan ajar kursus untuk didistribusikan seluruh Indonesia.
Pengalaman ini benar-benar pengalaman yang luar biasa, karena untuk pertama kalinya saya memeriksa hasil kerja dari penulis-penulis yang sudah pakar di bidangnya. Tidak hanya itu para penulis rata-rata adalah orang yang berumur di atas 30 tahun dengan title minimal S2. Sungguh hal ini membuat saya sangat tercengang, mengingat mereka sudah sangat ahli di bidangnya.
Keterjutan saya tidak berhenti sampai di situ, dari semua tim pereview finalisasi ajar kursus, ternyata saya adalah satu-satunya orang di bawah tiga puluh tahun yang mereview buku-buku ajar mereka. Saya sendiri hampir tidak percaya ketika harus memeriksa bahan bajar dari Pak Irwan dan Pak Dede yang notabene adalah orang yang ahli dalam bidang otomotif.
Bersama dengan tim Pak Dodi saya kemudian menyelesaikan bahan-bahan tulisan mereka. Dan, Alhamdulillah bahan tulisan mereka ternyata tidak terlalu sulit untuk diperiksa. Sungguh pengalaman berharga ini tidak saya sia-siakan. Saya kemudian berusaha bekerja dengan kemampuan terbaik saya untuk memeriksa bahan ajar kursus mereka. Dan akhirnya semua selesai pada tanggal 2 Juli 2011.
Dan akhirnya....
Semua bisa berjalan dengan baik. Diam-diam saya berpikir mendalam tentang semua proses selama saya di bulan Juni 2011, tekanan demi tekanan yang datang ternyata mengandung banyak hikmah di baliknya, karena ternyata Allah menyiapkan peluang-peluang yang tidak pernah saya duga sebelumnya. Ke depan saya tidak tahu seperti apa, namun satu hal ketika kita serius menekuni bidang yang kita geluti, peluang-peluang dalam bidang tersebut akan mendatangi kita....
-Senda-
Penjejak Cahaya