Kadang dalam menulis novel kita mengalami banyak
sekali pengulangan kata. Saya sendiri mengalami hal ini, dan pengulangan kata
itu sebenarnya sangat mengganggu bagi yang membacanya. Berikut ini adalah tips
agar kita tidak membuat pengulangan kata:
1. Baca kembali naskah
Membaca naskah kembali adalah salah satu solusi
untuk melihat kekurangan naskah kita. Cara bacanya adalah melihatnya dari sudut
pandang pembaca. Untuk menjadi sudut pandang, sebaiknya naskah diendapkan
selama satu minggu, baru dibaca kembali.
2 . Coba baca keras-keras naskah kita
Dengan membaca keras-keras naskah, kita akan tahu
bagaimana bunyi yang enak.
3. Hilangkan aspek logat dalam penulisan kecuali
penulisan dialog
Logat menulis bahasa daerah dan Indonesia mungkin
akan berbeda jauh. Kita boleh saja memasukkan dialog dengan logat daerah, tapi
untuk cara penulisan sebaiknya dihindari. Sebab tidak semua orang mengerti apa
yang kita maksud.
4. Hindari penceritaan dengan gaya alay.
Saya orang yang paling pusing bila harus mengecek
gaya bahasa anak muda sekarang. Selain tidak dimengerti, bahasa alay juga tidak
bisa membuat sebuah karya dinilai bagus. Jadi perhatikan juga kaidah bahasa
yang baik dan benar.
5. Miliki kamus besar bahasa indonesia
Bukan berarti sebagai orang Indonesia kita
mengerti 100% bahasa kita. Banyak juga kok yang tidak mengerti bahasa Indonesia
dengan baik. Sebagai contoh ketika saya menulis ‘perkamen,’ apa sobat pembaca
bisa mengerti apa yang saya maksud?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar