Sudah
lama sekali sepertinya saya tidak mengisi blog, vacum cukup lama karena
mengerjakan beberapa pekerjaan membuat saya harus rehat sejenak dalam dunia
perblog-an dan dunia seminar. Pada tanggal 6 Desember kemarin, saya keluar
sejenak memberi semangat teman-teman mahasiswa UNJ jurusan Geografi untuk mulai
menulis.
Dalam
seminar itu saya kemudian share pada mereka tentang tujuh alasan mengapa kita
harus menulis, berikut ini adalah rangkumannya:
1. Indonesia
butuh kita menjadi penulis sekarang juga....
Minat baca yang ada pada bangsa
Indonesia jauh tertinggal bila dibandingkan dengan minat baca negara lain. Di
Indonesia angka minat baca kita hanya 0.001 saja. Artinya setiap seribu orang
hanya 1 orang saja yang senang membaca buku. Mengapa hal ini terjadi?
Hal ini karena rendahnya buku yang
terbit di Indonesia, itupun jumlahnya masih sangat kurang bila dibandingkan
negara lain yang jumlah penduduk lebih sedikit bila dibandingkan Indonesia.
Bagaimana solusinya?
Solusinya jelas dengan menciptakan
lebih banyak lagi penulis, sehingga jumlah buku lebih banyak lagi dan akhirnya
masyarakat akan lebih banyak tahu tentang buku-buku yang sesuai dengan dirinya.
2. Kalau
kita ingin tetap hidup, maka menulislah....
Kenapa seorang Kartini bisa tetap
hidup dan terkenal sampai sekarang? Jawabannya adalah Kartini menuliskan gagasannya
sehingga ia bisa tetap hidup sampai sekarang ini.
3. Warisan....
Kalau kita tidak bisa kaya dan
meninggalkan harta untuk tujuh turunan dibawah kita maka menulislah, karena
dengan menulis harta kita tidak pernah habis tujuh turunan....
4. Ingatlah!
Rasulullah telah memberitahu kita bahwa setelah seorang manusia meninggal
dunia, terputuslah semua amalannya kecuali 3 hal (Amal jariah, doa anak saleh,
ilmu yang bermanfaat) dan menulis adalah medium yang membuat amal kita terus
berkembang sampai kita meninggal kelak.
5. Kita
hidup di zaman modern, bukan di zaman prasejarah, jadi jangan mau disamakan
prasejarah.
6. Malu
dengan seorang anak yang sudah menulis banyak buku di usia belianya:
Nama lengkap: Muthia Fadhila Khairunisa
Lahir: Jakarta, 14 Januari 2001
Buku:
Life Skill memasak di sekolahku (Konferensi Anak
Bobo, 2009)
Manusia Bunglon (Dar! Mizan, 2010)
Stawberry Secret (Dar! Mizan, 2010)
Magic Cookies (Dar! Mizan, 2010)
Miss Pantun & Miss Fashion (Dar! Mizan, 2011)
The Key Word (Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga,
2011)
My Best Story, Chocholatte (Dar! Mizan, 2011)
Beeanglala (Pustaka Lebah, 2011)
The Pinky Girls (Dar! Mizan, 2011)
7. Malu
dengan Hellen Keller yang buta dan tuli namun punya semangat besar untuk
menulis. Selama hidupnya bahkan ia sudah menulis 12 buku.
Itulah sedikit share materi saya
ketika di UNJ. Alhamdulillah mereka senang dan bersemangat menulis, meski masih
harus membiasakan membaca terlebih dahulu. Harapan saya, seminar kemarin
membuka pintu gerbang cakrawala mereka berpikir tentang menulis minimal satu
buku dalam hidup mereka....
-Senda-
Penjejak Cahaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar